TEMPAT DISKUSI DAN OBROLAN RINGAN MENGENAI MASALAH HUKUM, PERATURAN YANG ADA DI INDONESIA, BAGI YANG MERASA MAHASISWA HUKUM UNPAS DAN MAHASISWA HUKUM DI INDONESIA MARI BERGABUNG DAN IKUTI BLOG INI... SALAM PERJUANGAN BAGI PERUBAHAN HUKUM DI INDONESIA

Powered by Blogger.

Blog Archive

SEKILAS TENTANG BUDAYA SUNDA


Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Bahkan, dibandingkan dengan kebudayaan Jawa sekalipun, kebudayaan Sunda sebenarnya termasuk kebudayaan yang berusia relatif lebih tua, setidaknya dalam hal pengenalan terhadap budaya tulis.
"Kegemilangan" kebudayaan Sunda di masa lalu, khususnya semasa Kerajaan Tarumanegara, dalam perkembangannya kemudian seringkali dijadikan acuan dalam memetakan apa yang dinamakan kebudayaan Sunda.

Kebudayaan Sunda yang ideal pun kemudian sering dikaitkan sebagai kebudayaan, tokoh yang diidentikkan dengan pemimpinan Sunda. Dalam kaitan ini, jadilah sosok Prabu Siliwangi dijadikan sebagai tokoh panutan dan kebanggaan urang Sunda karena dimitoskan sebagai raja Sunda yang berhasil, sekaligus mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya.

ADAT ISTIADAT MASYARAKAT SUNDA
   Adat istiadat yang diwariskan leluhurnya pada masyarakat sunda masih dipelihara dan dihormati. Dalam daur hidup manusia dikenal upacara – upaara yang bersifat ritualadat seperti : upacara adat masa kehamilan sering disebut 7 bulanan atau Babarit, masa kelahiran, masa anak – anak, perkawinan, kematian, dll.
   Demikian juga dalam kegiatan pertanian dan keagamaan dikenal upacara adat yang unik dan menarik. Itu semua ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur dan mohon kesejahtraan dan keselamatan lahir batin dunia dan akhirat. Beberapa kegiatan upacara adat di jawa barat dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Upacara Adat Masa Kehamilan
1. Upacara mengandung empat bulan
2. Upaara mengandung tujuh bulan/tingkeban
3. Upacara mengandung Sembilan bulan
b. Upacara kelahiran dan masa bayi
1. Upaara memelihara tembuni
2. Upacara nenjrag bumi
3. Upacara puput puseur
4. Upaara ekah
5. Upacara nurunkeun
6. Upacara cukuran/marhaban
7. Upacara turun taneuh
c. Upacara masa anak – anak
1. Upacara gusaran
2. Upacara sepitan/sunatan
d. Upacara adat perkawinan
1. Upaara sebelum akad nikah : nendeun omong, ngalamar, seserahan,
   ngeuyeuk seureuh,
2. Upaara setelah akad nikah : Munjangan/sungkeman,upacara sawer,
   nincak endog, buka pintu, huap lingkung,
e. Upacara adat kematian

BAHASA
Dalam percakapan sehari-hari, etnis jawa barat banyak menggunakan bahasa Sunda. Namun kini telah banyak masyarakat jawa barat terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa tersebut dalam bertutur kata. Seperti yang terjadi di pusat-pusat keramaian kota Bandung dan Bogor, dimana banyak masyarakat yang tidak lagi menggunakan bahasa Sunda.
Ada beberapa dialek dalam bahasa Sunda, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek yang berbeda. Dialek-dialek ini adalah:
1.Dialek Barat
2.Dialek Utara
3.Dialek Selatan
4.Dialek Tengah Timur
5.Dialek Timur Laut
6.Dialek Tenggara
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten selatan. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk kota Bogor dan beberapa bagian Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di sekitar Majalengka. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Kuningan, dialek ini juga dipertuturkan di beberapa bagian Brebes, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Ciamis

Silahkan untuk Memberi komentar dan Masukan bagi terjalinnya komunikasi dan kekeluargaan fh unpas
0 Komentar untuk "SEKILAS TENTANG BUDAYA SUNDA"

Back To Top