TEMPAT DISKUSI DAN OBROLAN RINGAN MENGENAI MASALAH HUKUM, PERATURAN YANG ADA DI INDONESIA, BAGI YANG MERASA MAHASISWA HUKUM UNPAS DAN MAHASISWA HUKUM DI INDONESIA MARI BERGABUNG DAN IKUTI BLOG INI... SALAM PERJUANGAN BAGI PERUBAHAN HUKUM DI INDONESIA

Powered by Blogger.

ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN

 Ilmu Pengetahuan

Ilmu lahir karena manusia diberikan Tuhan sifat ingin tahu, rasa ingin tahu seseorang terhadap permasalah disekelilingnya, baik berupa fenomena alam atau fenomena sosial, semua itu  memberikan kecenderungan beranjak kepada rasa keingintahuan ilmiah. Ilmu mencoba mencarikan penjelasan dengan mempelajari fenomena sosial yang ada dan terbatas pada lingkup pengalaman yang kita miliki.
Pengetahuan dikumpulkan oleh ilmuwan dengan tujuan untuk menjawab permasalahan kehidupan yang sehari-hari dihadapai oleh manusia, dan digunakan untuk mewujudkan berbagai kemudahan kepadanya. Pengetahuan ilmiah atau ilmu dapat dikatakan sebagai alat bagi manusia dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya, pemecahan permasalahan tersebut pada dasarnya adalah dengan meramalkan dan mengontrol gejala-gejala natural atau sosial.
Setiap jenis pengetahuan memiliki ciri-ciri aspek baik mengenai apa, dan bagaimana, dan untuk apa pengetahuan tersebut disusun, agar kita mampu meramalkan dan mengontrol sesuatu, untuk itu kita harus mengetahui terlebih dahulu mengapa suatu permasalahan itu bisa terjadi, untuk dapat meramalkan dan mengontrol sesuatu konsekuensinya kita harus menguasai pengetahuan yang menjelaskan peristiwa itu kenapa dan bagaimana bisa terjadi, dengan demikian pengetahuan ilmiah diarahkan kepada usaha untuk mendapatkan penjelasan mengenai berbagai gejala natural (alamiah) atau gejala Sosial.
Pengetahuan ilmiah tidak sukar untuk diterima, karena pada dasarnya adalah akal sehat, meskipun ilmu bukanlah sembarang akal sehat, melainkan akal sehat yang terdidik, pengetahuan ilmiah tidak sukar untuk dipercaya, karena dapat diandalkan meskipun semua permasalahan tidak dapat dipecahkan secara keilmuan. Oleh karena itu kita masih memerlukan berbagai pengetahuan lain untuk memenuhi kehidupan kita, karena bagaimanapun majunya ilmu secara hakiki, namun masih terbatas dan tidak lengkap.
Ilmu mencakup lapangan pengetuan yang sangat luas, menjangkau semua aspek yang mencakup kemajuan kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk didalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematis (teratur menurut system), melalui pengamatan dan percobaan yang terus menerus dilakukan penelitian sehingga menghasilkan penemuan kebenaran yang bersifat umum, ilmu bukan saja merupakan suatu himpunan pengetahuan yang sistematis saja, akan tetapi juga merupakan suatu metodologi, sehingga ilmu telah memberikan metode dan system yang sangatlah berarti, tanpa ilmu pengetahuan semua tidak akan berarti dan serasa hampa, karena ilmu merupakan suatu kebutuhan, nilai ilmu tidak saja terletak dalam pengetahuan yang dikandungnya, sehingga seorang ilmuwan menjadi seorang yang ilmiah, akan tetapi penerapan prilaku baik dan ketrampilan, pandangan hidup maupun prilakunya harus disesuaikan pula.

Penelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu upaya pencarian dan bukan sekedar hanya mengamati den meneliti terhadap suatu obyek (Masalah) yang mudah terpengang, apabila suatu penilitian itu merupakan suatu usaha pencarian, lalu apa yang dicari itu ? pada dasarnya sesuatu yang dicari dalam melakukan penelitian itu adalah untuk mengetahui/ pengetahuan, atau lebih tepatnya adalah untuk mengetahui “pengetahuan yang benar” dari suatu yang diliti tersebut, sehingga dapat menemukan jawaban dari sesutau yang diteliti. Oleh karena itu penelitian tentu tidaklah akan dapat dilaksanakan kalau tidak digerakkan atau diawali dengan sebuah “ketidak tahuan”, rasa ketidak tahuan menyebabkan seseorang jadi ingin tahu dan bertanya sehingga memerlukan jawaban, untuk dapat menjawab suatu pertanyaan seseorang harus mempunyai pengetahuan tentang hal yang ditanyakan tersebut, apabila jawaban dan pengetahuan itu belum didapat maka seseorang akan melakukan penelitian sehingga menghasilkan sebuah jawaban.
Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan, yaitu dengan bertanya kepada orang lain yang dianggap lebih tahu dan mempunyai pengetahuan yang dianggap lebih dan (memiliki otoritas), hak untuk bertindak dan melakukan tindakan, apabila dengan cara demikian tidak memperoleh jawaban, maka perlu dilakukan dengan cara melalui akal sehat atau mencoba-coba saja, akan tetapi cara ini tentu tidak melalui menalaran sehingga jawaban atau pengetahuan yang diperoleh bukanlah merupakan pengehatuan ilmiah sehingga cara ini dapat disebut “Metode Non Ilmiah”.
Berbeda dengan suatu penelitian secara ilmiah yang dilakukan oleh manusia untuk menyalurkan hasrat ingin tahunya yang telah mencapai taraf ilmiah, yang disertai dengan suatu keyakinan bahwa setiap gejala akan ditelaah dan dicari hubungan sebab akibat atau kecenderungan yang ditimbulkannya.

Ilmu Penelitian dan Kebenaran
Ilmu pengetahuan dan kebenaran adalah tiga hal yang dapat dibedakan, tetapi kebenarannya tidak terpisahkan satu sama lainnya. Ilmu dan penelinitian mempunyai hubungan yang sangat erat hubungan antara ilmu dan penelitian itu seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses, sedangkan hasilnya adalah ilmu, akan tetapi ada juga ilmuwan yang berpandapat bahwa ilmu dan penelitian adalah sama-sama proses, sehingga dari proses penelitian tersebut menghasilkan kebanaran. Ilmu memandang kebenaran sebagai tujuan yang mungkin dapat dicapai, namun tidak menutup kemungkinan dan tidak sepenuhnya tanggapan kita itu sampai walaupun kita bersikap subyektif, persepsi kita tidak pernah terlepas dari factor subyektivitas, setiap langkah kita dalam merumuskan pengetahuan yang benar selalu tidak lepas dari kekeliran atau kesalahan.
Dalam usaha untuk mencari dan merumuskan kebenaran ada baberapa cara yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1.      Penemuan secara kebetulan
Penemuan ini datangnya tidak dapat terduga atau diperhitungkan terlebih dahulu, keadaannya tidak pasti dan tidak terlalu memberikan gambaran kebenaran.

2.      Trial end Error
Terdapat usaha aktif untuk mencoba dan selalu mencoba lagi, pada saat melakukan percobaan/ Trial tidak ada kesadaran yang pasti mengenai pemecahan yang akan dilakukan, yang bersifat untung-untungan, apabila percobaan pertama gagal mungkin percobaan berikutnya akan berhasil setalah diadakan beberapa perbaikan yang dilakukan, cara serta metode ini dipandang teralu panjang dan rumit prosesnya dan sifatnya hanya meraba sehingga tidak ada kejelasan serta pengertian yang bener-bener jelas.

3.      Otoritas / kewibawaan
Pendapat dari suatu lembaga atau badan atau orang-orang terkemuka yang dianggap berwibawa dijadikan pengangan, yang kebenarannya dianggap mutlak, bahkan pendapat itu sudah menjadi milik umum, misalnya : keyakinan terhadap seseorang yang telalu benar (manusia super) yang tidak pernah salah, akan tetapi hal itu tidak dibenarkan karena tidak mungkin seseorang akan super dan selalu benar dan tidak ada salahnya.

4.      Pemecahan secara Spekulasi
Pemecahan masalah dilakukan dengan cara memilih berbagai kemungkinan meskipun yang bersangkutan belum yakin bahwa cara yang dipilih itu paling tepat, jadi hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang begitu tidak masuk suatu pilihan itu dianggep baik atau benar, dengan demikian suatu spekulasi merupakan Arial end error atau sikap untung-untungan yang lebih teratur dan sistematis.

5.      Dengan berfikir kritis atau berdasarkan pengalaman
Manusia mempunyai kemampuan berfikir, dengan cara menarik kesimpulan diaturlah jalan pikiran yaitu dengan tulisan sebagai pendahuluan untuk memperoleh suatu kesimpulan (deduktif) ataupun berpangkal pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengalaman langsung, kemudian ditarik suatu kesimpulan umum (induktif) untuk mencapai pada kebenaran, maka hasil tergantung pada kemampuan berfikir dan jenis-jenis pengalaman, berdasarkan inilah  bermulanya Metode Penelitian, karena manusia mulai mencari jalan yang sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan-tujuannya.

6.      Metode Penelitian Ilmiah.
Penelitian merupakan pengukuran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuwan, seseorang akan yakin bahwa ada sebab bagi setiap akibat dari setiap gejala yang timbul dapat dicari pernjelasannya secara ilmiah. Penelitian bersikap obyktif karena kesimpulan yang diperoleh hanya akan ditarik apabila dilandasi dengan bukti-bukti yang meyakinkan dan dikumpulkan melalui prosedur yang jelas, sistematis dan terkontrol.Silahkan untuk Memberi komentar dan Masukan bagi terjalinnya komunikasi dan kekeluargaan fh unpas
0 Komentar untuk " ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN"

Back To Top